Selasa, 13 November 2012

Tutupi Utang, Anggaran Kartu Jakarta Sehat Capai Rp.800 M

Alokasi anggaran sebesar Rp800 miliar untuk Kartu Jakarta Sehat ternyata sebagian untuk menutupi utang anggaran kesehatan pada tahun sebelumnya.

Hal itu akan dimasukkan dalam m Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta tahun 2013.  Demikian diakui oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Senin (12/11).

Dikatakan Wagub Basuki, DKI Jakarta memiliki utang sebesar Rp300 miliar  untuk program kesehatan tahun kemarin, yakni Jaminan Kartu Sehat Daerah  (Jamkesda) yang harus segera dibayarkan.

"Program kemarin (Jamkesda) tuh ngutang, setiap tahun tuh kita utang,  jadi kalau dapat uang (anggaran baru) lagi selalu untuk bayar utang,"  kata Basuki yang hari ini mengenakan pakaian Korpri batik dominan warna  biru dan peci hitam itu.

Maka dari itu, supaya tidak mengulangi hal yang sama, Basuki mengaku untuk anggaran 2013 ini, utang tersebut akan dinolkan dengan tanpa menambah utang baru yaitu dengan cara meninggikan anggaran untuk Kartu Jakarta Sehat senilai Rp800 miliar.

"Tahun 2013 dinolkan, utang lama harus dibayar, Rp300 miliar kita bayarkan itu sekarang, utang lama kita bayar," tegasnya.

Sementara itu, terkait dengan pendataan Kartu Jakarta Sehat ini, Wagub  Basuki juga mengaku timnya tidak mengambil data sebaran warga miskin DKI Jakarta dari Badan Pusat Statistik (BPS).

"Kami tidak suka pakai BPS. Patokannya sederhana saja, orang yang mau  berobat di kelas III, itu yang kita urus, kalau orang kaya kan tidak mau  masuk ke kelas III," tegasnya.

Dirinya memaparkan, hal tersebut bertujuan untuk menyamaratakan kebutuhan pelayanan kesehatan bagi seluruh warga DKI Jakarta.

"Ada orang yang menurut data BPS mampu, tapi belum tentu mampu membayar  obat-obatan di Rumah Sakit, dan mungkin kalaupun mampu harus bayar kredit. Nah itu bagaimana?" katanya sembari memberi contoh.

Basuki menegaskan tujuan dari Kartu Jakarta Sehat ini adalah semata-mata  tidak ingin mendengar kabar mengenai orang sakit yang meninggal karena  ditolak Surat Keterangan Tanda Miskin (SKTM) saat mengajukan rujukan  ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).

"Kalau ada orang kaya mau masuk kelas III ya berarti (dia) butuh modal," tukasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar